April 2013 - BAHAN BELAJAR
News Update
Loading...

Friday, April 12, 2013

Menyusun PAP dan PAN

Menyusun PAP dan PAN


I.         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Menurut Suparman (2012) ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan desain intsruksional meliputi delapan aspek, yaitu identifikasi kebutuhan instruksional dan menuliskan tujuan instruksional umum (TIU), melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, menuliskan tujuan instruksional khusus (TIK), menulis tes acuan patokan, menyusun strategi instruksional, mengembangkan bahan instruksional, mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. Dalam pengembangan instruksional, delapan langkah tersebut sangat penting, karena dari setiap langkah tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan dari suatu proses pembelajaran.
Menyusun tes acuan patokan yang mengacu kepada tujuan instruksional bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap prilaku yang terdapat dalam TIK. Hasil pencapaian siswa ini juga merupakan petunjuk sejauh mana tingkat keberhasilan sistem instruksional yang digunakan. Menulis tes acuan patokan menggunakan tabel spesifikasi atau kisi-kisi sederhana agar dapat memenuhi kebutuhan seorang guru untuk menyusun tes yang konsisten dengan tujuan instruksional, baik yang bersifat kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan notes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukurran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan produk, penggunaan portopolio, dan penilaia diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai pengolahan hasil belajar dengan acuan patokan dan acuan norma.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan penilaian?
2)      Apa yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP)?
3)      Apa yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Norma (PAN)?
4)      Bagaimana langkah-langkah menyusun tes hasil belajar?

C.    Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari pembahasan ini adalah sebuah pemahaman yang mengenai acuan dalam pembelajaran. Sehingga nantinya kita dapat melakukan sebuah penilaian yang lebih terarah dan lebih baik lagi dalam pembelajaran agar informasi tentang hasil belajar peserta didik dapat diperoleh secara akurat.                                                           

II.      Pembahasan
M. Atwi Suparman dalam bukunya berjudul Desain Instruksional, memberikan suatu model yaitu Model Pengembangan Instruksional (MPI), yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip belajar dan instruksional. Model tersebut terdiri atas tiga tahap dan setiap tahap terdiri dari beberapa langkah. Model Pengembangan Intruksional ini memiliki tiga tahap, yakni tahap mengidentifikasi, tahap mengembangkan dan tahap evaluasi. Pada pembahasan ini akan diuraikan langkah menyusun alat penilaian hasil belajar.

A.    Alat Penilaian Hasil Belajar
            Menurut Suharsimi Arikunto, penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan yang berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik sesorang atau sesuatu. Definisi penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan yang mencskup semua proses pembelajaran. Kegiatan penilaian yang demikian, tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Alat yang digunakan dalam penilaian dapat berupa metode dan prosedur formal dan informal.
            Menurut Suparman (2012) alat penilaian hasil belajar tidak selalu berbentuk tes. Untuk alat penilaian kawasan kognitif memang selalu berbentuk tes tertulis atau lisan dan dijawab oleh peserta didik secara tertulis atau lisan pula. Khusus penilaian untuk kawasan psikomotor, walaupun berbentuk tertulis dan lisan, respons peserta didik harus berbentuk gerak fisik, sedangkan alat penilaian hasil belajar kawasan afektif, walaupun berbentuk tertulis dan lisan, respons peserta didik berbentuk berbentuk sikap perilaku yang dapat diamati.

B.     Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang dikenal juga dengan standar mutlak berusaha menafsirkan hasil tes yang diperoleh siswa dengan membandingkannya dengan patokan yang telah ditetapkan. Sebelum hasil tes diperoleh atau bahkan sebelum kegiatan pengajaran dilakukan, patokan yang akan dipergunakan untuk menentukan kelulusan harus sudah ditetapkan.
Cara menafsirkan hasil tes acuan patokan yang didasarkan atas presentase skor yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan skor maksimum itu merupakan hal yang harus digarisbawahi. Berapa persen hasil belajar seorang peserta didik itu terhadap kompetensi yang terdapat dalam tujuan instruksional khusus (TIK) merupakan pertanyaan yang lazim digunakan dalam penilaian yang menggunakan tes acuan patokan (Suparman, 2012).
Standar atau patokan tersebut memuat ketentuan-ketentuan yang dipergunakan sebagai batas-batas penentuan kelulusan testee atau batas pemberian nilai pada testee. Jika skor yang diperoleh oleh testee memenuhi batas minimal maka testee dinyatakan telah memenuhi tingkat penguasaan minimal terhadap materi yang disampaikan dan sebaliknya jika testee belum bisa memenuhi batas minimal yang ditentukan maka testee dianggap belum “lulus” atau belum menguasai materi. Karena batasan-batasan tersebut bersifat mutlak/ pasti maka hasil yang diperoleh tidak dapat di tawar lagi.


C.    Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma (PAN) dikenal pula dengan Standar Relatif atau Norma Kelompok. Pendekatan penilaian ini menafsirkan hasil tes yang diperoleh testee dengan membandingkan dengan hasil tes dari testee lain dalam kelompoknya. Alat pembanding tersebut yang menjadi dasar standar kelulusan dan pemberian nilai ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh testee dalam satu kelompok. Dengan demikian, standar kelulusan baru daat ditentukan setelah diperoleh skor dari para peserta testee.
Hal ini berarti setiap kelompok mempunyai standar masing-masing dan standar satu kelompok tidak dapat dipergunakan sebagai standar kelompok yang lain. Standar dari hasil tes sebelumnya pun tidak dapat dipergunakan sebagai standar sehingga setiap memperoleh hasil tes harus dibuat norma yang baru.
Tes acuan norma disusun untuk menentukan kedudukan atau posisi seorang peserta tes terhadap perilaku atau kompetensi yang ada dalam tujuan instruksional. Yang dimaksud dengan kelompoknya yaitu kelompok peserta didik dalam satu kelas, sekolah, provinsi, atau nasional. Karena maksud tes ini utnuk menentukan kedudukan seseorang diantara kelompoknya, tes yang harus disusun adalah tes yang dapat membedakan antara peserta yang satu dengan peserta yang lain, antara peserta yang lebih pandai dengan peserta yang kurang pandai. Untuk menyusun tes seperti itu, perlu butir tes yang mempunyai daya pembeda tertentu, yaitu butir tes yang hanya dijawab dengan benar oleh seluruh atau sebagian besar peserta didik yang lebih pandai dan tidak ada atau bahkan hanya sebagian kecil oleh peserta didik yang kurang pandai (Suparman, 2012).
Dasar pemikiran dari penggunaan standar PAN adalah adanya asumsi bahwa di setiap populasi yang heterogen terdapat siswa dengan kelompok baik, kelompok sedang dan kelompok kurang. Pengolahan skor dengan Penilaian Acuan Norma (PAN) mengharuskan kita menghitung dengan statistik. Perhitungan dilakukan atas skor akhir (penggabungan berbagai sumber skor).
Kelemahan sistem PAN adalah dengan tes apapun dalam kelompok apapun dan dengan dasar prestasi yang bagaimanapun, pemberian nilai dengan sistem ini selalu dapat dilakukan. Karena itu penggunaan sistem PAN dapat dilakukan dengan baik apabila memenuhi syarat yang mendasari kurva normal, yaitu :
a)      Skor nilai terpencar atau dapat dianggap terpencar sesuai dengan pencaran kurva normal.
b)      Jumlah yang dinilai minimal 50 orang atau sebaiknya 100 orang ke atas.

D.    Perbedaan Pendekatan PAP dan PAN
Gronlund (1990) mengemukakan kesamaan dan perbedaan kedua jenis tes (Suparman, 2012) :
1.      Kesamaan :
-          Mensyaratkan perumusan secara spesifik kompetensi atau perilaku yang akan diukur,
-          Disusun berdasarkan sampel tujuan instruksioanal yang relevan dan representatif,
-          Menggunakan jenis tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes kinerja atau keterampilan,
-          Menggunakan ketentuan yang sama dalam menulis butir tes kecuali kesulitan tes,
-          Dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reabilitasnya,
-          Digunakan dalam pendidikan walau untuk maksud yang berbeda.
2.      Perbedaan :
-          Tes Acuan Norma mengukur sejumlah besar kompetensi atau perilaku dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku.
-          Tes Acuan Norma menekankan perbdaan diantara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif,
-          Tes Acuan Norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit,
-          Tes Acuan Norma digunakan terutama (tapi tidak khusus) untuk tes survei atau seleksi, Tes Acuan Patokan untuk tes pengusaan
-          Untuk Tes Acuan Norma membutuhkan pendefinisian kelompok secara jelas.

E.     Langkah-Langkah Menyusun  Tes
Untuk menyusun tes hasil belajar perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.    Menentukan maksud tes.
Tes yang dibuat ini digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan instruksional khusus (TIK), dan memberikan umpan balik/petunjuk  bagi guru tentang kesulitan siswa dalam bagian-bagian tertentu dari bahan dan strategi pembelajaran yang digunakan.

2.    Membuat tabel spesifikasi untuk tes.
Kerangka tabel spesifikasi
Daftar Kompetensi
Bobot Kompetensi
Jenis Tes
Jumlah Butir Tes
Nomor soal
1.      Menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat seks bebas dengan tepat.
20
Essay
1
1
2.      Menyebutkan cara penularan penyakit HIV/AIDS dengan tepat.
20
Essay
1
2
3.      Menyebutkan kelompok yang beresiko terkena HIV/AIDS.
20
Essay
1
3
4.      Menjelaskan gejala awal terinfeksi penyakit AIDS.
25
Essay
1
4
5.      Menyebutkan 3 cara pencegahan HIV/AIDS.
15
Essay
1
5

3.        Menulis butir tes.
TIK 1 : Jika diberikan penjelasan melalui powerpoint, siswa Kelas VIII Semester I MTs. An-Nuur Palembang akan dapat menjelaskan penyakit yang dapat ditimbulkan dari seks bebas dengan tepat.
BUTIR TES
1.         Jelaskanlah penyakit yang dapat ditimbulkan akibat seks bebas!

 TIK 2: Jika diberikan penjelasan dengan contoh, siswa Kelas VIII Semester I MTs. An-Nuur Palembang akan dapat menyebutkan cara penularan penyakit AIDS dengan tepat.
BUTIR TES:
2.         Sebutkan cara penularan penyakit AIDS dengan tepat!

TIK 3: Jika diberikan penjelasan melalui powerpoint, siswa Kelas VIII Semester I MTs. An-Nuur Palembang akan dapat menyebutkan kelompok yang beresiko terkena penyakit HIV/AIDS dengan tepat.
BUTIR TES:
3.         Sebutkan kelompok yang beresiko terjangkit penyakit AIDS!

TIK 4: Jika diberikan penjelasan dengan contoh, siswa Kelas VIII Semester I MTs. An-Nuur Palembang akan dapat menyebutkan gejala awal terinfeksi penyakit AIDS dengan tepat.
BUTIR TES:
4.         Jelaskan gejala awal seseorang yang terinfeksi penyakit AIDS!

TIK 5: Jika diberikan penjelasan dengan contoh, siswa Kelas VIII Semester I MTs. An-Nuur Palembang akan dapat menyebutkan cara pencegahan penyakit AIDS dengan tepat.
BUTIR TES:
5.         Sebutkan 3 contoh cara pencegahan penyakit AIDS!
 
4.    Merakit Tes dan membuat petunjuk Tes
Butir tes yang telah selesai ditulis dikelompokkan atas dasar jenis kemudian diberi nomor urut 1 sampai seterusnya. Pada saat tes siswa diberi petunjuk untuk menuliskan jawabannya, diberi petunjuk tentang waktu yang diperlukan untuk menjawab atau menyelesaikan seluruh tes tersebut, dan skor tiap soal tes. Petunjuk itu harus sederhana, singkat, tetapi jelas, sebagai berikut:
SOAL TES
Petunjuk :
b.        Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
c.         Skor maksimal pada masing-masing soal ada di sebelah soal.
d.        Waktu mengerjakan seluruh soal adalah 30 menit.

Soal essay:
1.         Jelaskanlah penyakit yang dapat ditimbulkan akibat seks bebas! (20)
2.         Sebutkan cara penularan penyakit AIDS dengan tepat! (20)
3.         Sebutkan kelompok yang beresiko terjangkit penyakit AIDS! (20)
4.         Jelaskan gejala awal seseorang yang terinfeksi penyakit AIDS! (25)
5.         Sebutkan 3 contoh cara pencegahan penyakit AIDS! (15)

5.    Menulis Kunci jawaban
1.      Penyakit yang dapat ditimbulkan dari seks bebas yaitu AIDS. AIDS merupakan penyakit yang ditimbulkan dari virus yang bernama Humans Immunodeficiency Virus (HIV) yang sampai saat ini belum dapat ditemukan obatnya.
2.      Penularan penyakit AIDS dapat terjadi melalui :
a.       Hubungan kelamin
b.      Transfusi darah
c.       Ibu hamil
d.      Cairan tubuh
e.       Donor organ
3.         Kelompok yang beresiko terjangkit HIV/AIDS :
-          Homoseksual
-          Heteroseksual
-          Biseksual
-          Pecandu narkoba
4.      Gejala awal orang terjangkit HIV/AIDS :
-          Ketika virus masuk kedalam tubuh langsung menyerang sistem kekebalan tubuh yaitu limposit T4, kemudian mengadakan ikatan dengan CD-4 receptor yang terdapat pada permukaan limposit.
-          Tubuh penderita mengalami penurunan.
-          Gejala fisik mulai terlihat yakni ; seperti demam malam hari, badan cepat lesu, nafsu makan menurun, badan kurus, mudah terserang flu, mencret, bercakbercak putih, dan timbul penyakit paru-paru.
5. Cara pencegahan penyakit AIDS :
- Selalu menggunakan jarum suntik yang steril
- Selalu menerapkan kewaspadaan terhadap seks aman
- Menerapkan budaya hidup sehat

6.      Menguji cobakan Tes
Tes yang telah tampak jelas dan baik dihadapan guru dan ahli belum tentu sama halnya dengan siswa, untuk itu sebelum diujikan kepada siswa Kelas VIII semester I MTs. An-Nuur Palembang, maka soal tersebut diujicobakan kepada siswa kelas VIII kelas paralel yang berbeda gurunya, gunanya untuk melihat beberapa hal penting sebagai berikut:
a.         Kualitas setiap butir tes.
b.         Kejelasan dan kesederhanaan petunjuk cara menjawab.
c.         Kemudahan siswa memahami maksud setiap pertanyaan.
d.        Kelengkapan alat-alat yang harus dibawa siswa, seperti pena, dan alat tulis tertentu.
e.         Kesesuaian waktu yang dibutuhkan siswa yang ditetapkan didalam tes.
f.         Kejelasan dan kebersihan pengetikan.
  
III.   Penutup
Penilaian merupakan istilah yang dgunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Alat penilaian tidak selalu menggunakan tes secara tertulis ataupun lisan. Untuk kawasan kognitif selalu berupa tes tertulis atau lisan dan dijwab secara tertulis atau lisan,  sedangkan untuk kawasan psikomotor berupa tes tertulis dan lisan namun untuk respons peserta didik berupa unjuk kerja atau keterampilan, dan untuk kawasan afektif dapat berupa tes tertulis dan lisan namun respon peserta didik berupa sikap perilaku yang dapat diamati.
Penilaian Acuan Patokan (PAN) merupakan standar mutlak yang berusaha menafsirkan hasil tes belajar yang diperoleh siswa dengan membandingkannya dengan patokan yang telah ditetapkan. Sedangkan Penilaian Acuan Norma (PAN) berusaha menafsirkan hasil tes yang diperoleh peserta didik dengan membandingkan dengan hasil tes dari peserta didik yang lain dalam suatu. Alat pembanding tersebut yang menjadi dasar standar kelulusan dan pemberian nilai ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh testee dalam satu kelompok.


DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: KENCANA.
Suparman, M. A. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.


Untuk lengkapnya silahkan klik disini!!!

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done